Wednesday, October 12, 2011

Flame Photometric Detector

Flame Photometric Detector dapat melakukan pengukuran yang sensitif dan selektif terhadap senyawa yang mengandung sulphur atau phosphorus. Jenis S2*dan jenis HPO* yang dibentuk dalam pengurangan karakteristik bakar Chemiluminescene emision, bisa di ukur dari jenis ini, dengan photomultiplier tube. Filter optik dapat diganti dalam detektor untuk memperlihatkan cahaya 394 nm yang dihasilkan dari sulphur atau 526 nm untuk cahaya dari phosphorus.
Kolom effluen dicampur dengan oksigen dan dimasukkan dalam kelebihan hidrogen. (dalam beberapa desain, digunakan udara sebagi pengganti oksigena0 yang mana memerlukan optimisasi.


Gambar 18.20. Flame Photometric Detector
Walaupun F.P.D. utamanya digunakan untuk P dan S, telah ditunjukkan bahwa dengan mengganti kondisi pembakaran, F.P.D. dapat memberi respon terhadap nitrogen, halogen, boron, chromium, solenium, tellurium, dan germanium. Respon terhadap phosphorus telah d itemukan linier diatas dynamin range 103.
Respon terhadap sulphur telah ditemukan menjadifungsi yang kompleks dari jenis
IS2 = A [S]n
dimana :
IS2 adalah respon spontan (instan)
[S] = konsentrasi senyawa belerang yang masuk ke detektor A dan n adalah konstan, harga n 1,5 hingga 2 tergantung pada senyawa.
Nilai n dapat ditentukan dengan mengekstrapolasikan pada grafik hubungan Log (respon) vs log (masa belerang yang diinjeksikan). Dimana kemiringan sama dengan n.
Quenching dapat terjadi
Pengurangan respon terhadap belerang dapat terjadi bila komponen organik senyawa yang mengandung non-sulphur ikut larut bersama belerang. Pengaruh yang tidak dapat diperkirakan ini bermacam-macam baik level belerang maupun quenching agent. Response terhadap belerang dapat benar-benar tertekan. F.P.D sangat baik untuk trace gas belerang, pestisida dan sampel petroleum. Telah ditunjukkan potensi yang lebih besar dengan GC kapiler dimana komponen-komponen terpisah secara efektif dan detektor memiliki volume mati yang rendah.

No comments:

Post a Comment