Thursday, October 13, 2011

Analisis kuantitatif secara volumetri

Pada zaman yang serba modern ini banyak alat dan cara  analisis yang dapat mengetahui kadar suatu analat dengan cepat , tepat, dan mudah. Tetapi analisis kuantitatif secara volumetri masih tetap digunakan. Dalam titrimetri, analat direaksikan dengan suatu bahan lain yang diketahui/dapat diketahui jumlah molnya dengan tepat. Bila bahan tersebut berupa larutan ,maka konsentrasinya harus diketahui dengan teliti dan larutan tersebut dinamakan larutan baku.
Tidak semua pereaksi dapat digunakan sebagai titran. Untuk itu pereaksi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
  • Berlangsung sempurna, tunggal, dan menurut persamaan yang jelas (dasar teoritis).
  • Cepat dan irreversible .
  • Ada petunjuk akhir titrasi ( indicator).
  • Larutan baku yang direaksikan dengan analat harus mudah didapat dan sederhana menggunakannya, juga harus stabil sehingga konsentrasinya tidak mudah berubah bila disimpan.
Berdasarkan reaksinya suatu titrasi digolongkan menjadi 2 yaitu :
1)                 Reaksi Metatetik (titrasi berdasarkan pertukaran ion).
Meliputi :
  1. Netralisasi (asidimetri dan alkalimetri).
  2. Presipitimetri ( berdasarkan terbentuknya endapan).
  3. Kompleksometri (berdasarkan pembentukan persenyawaan       kompleks yaitu ion kompleks atau garam yang sukar mengion).
2)                Reaksi Redoks (titrasi berdasarkan perpindahan electron)
Meliputi :
  1. Permangganatometri, Dikhromatometri , Seriometri (berdasarkan penggunaan oksidator kuat).
  2. Iodometri dan Iodimetri (Titrasi yang menyangkut reaksi)
I2 + 2e- → 2I-
Karena metoda iodimetri masih jarang digunakan dalam analisis di laboratorium maka kami dari kelompok IV mencoba untuk memberikan penjelasan tentang metoda tersebut.

No comments:

Post a Comment