Kelebihan ion Cr6+ (yang terdapat dalam contoh yang telah didestruksi) dititrasi secara oksidasi-reduksi (redoks) dengan ferroammoniumsulfat [Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O] 0,02 N sebagai penitar dan menggunakan indicator campuran yaitu ferroin 1% untuk mengamati tercapainya titik akhir titrasi yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna hijau biru muda menjadi merah cokelat.
Reaksi :
Peralatan :
- Labu didih 250 ml + batu didih dan kondensor
- Pemanas listrik
- Gelas ukur 25 ml
- Buret 50 ml
- Pipet volume 5 ml dan 10 ml
- Spatula
- Larutan K2Cr2O7 0,025 N
- Larutan ferroammoniumsulfat 0,02 N
- Reagent sulphate (H2SO4 pekat/ Ag2SO4)
- Kristal HgSO4
- Indikator ferroin 1%
- Air bebas ion
- Dipipet 5 ml sampel F-5236, dimasukkan kedalam labu didih yang telah ditambah batu didih dan ± 0,2 gram HgSO4. Ditambahkan berturut-turut 10 ml larutan K2Cr2O7 0,025 N, 30 ml reagent sulphate (H2SO4 pekat/ Ag2SO4), dan 20 ml air bebas ion.
- Direfluks selama 2 jam lalu dinginkan pada suhu kamar.
- Ditambah 3 tetes indikator ferroin dan dititrasi dengan larutan ferroammonium sulfat 0,02 N sampai merah cokelat. Dicatat volume penitar yang diperlukan untuk menitrasi contoh (b ml).
- Dibuat blanko yang pengerjaannya sama seperti di atas kecuali sampel diganti dengan air bebas ion. Catat pemakaian penitar.
mg/l COD Cr = (a-b) × N × 8000
ml contoh
Keterangan :a = ml ferroammoniumsulfat untuk blanko
b = ml ferroammoniumsulfat untuk contoh
N = Normalitas ferroammonium sulfat
8000 = Berat ekivalen O2 (8) × 1000
No comments:
Post a Comment