Friday, October 21, 2011

SBY Copot Fadel Karena Bermasalah

Fadel Muhammad. TEMPO/Tony Hartawan
 
TEMPO Interaktif, Denpasar - Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi akhirnya buka suara soal alasan pencopotan Fadel Muhammad sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan. Ia membantah semua pernyataan Fadel yang menyebut dirinya dizalimi pihak Istana hingga terpental dari Kabinet Indonesia Bersatu II.


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menurut Sudi, kecewa terhadap sikap yang ditunjukkan kader Golkar tersebut. "Ya, tentu (kecewa). Karena saudara Fadel mengatakan dia dizalimi, tidak ada penzaliman," ujar Sudi dalam konferensi pers singkat sesampainya di Bandara Ngurah Rai Bali dari kunjungan ke Lombok, NTB, Jumat, 21 OKtober 2011..
Sudi menjelaskan, pencopotan Fadel dari kabinet merupakan keputusan yang sangat rasional.

"Presiden menggunakan sistem, juga berdasarkan kinerja, integritas, moral, dan itu diproses melalui sistem," ujarnya.

Menurut Sudi, selain menggunakan pertimbangan yang sangat rasional dalam melakukan reshuffle para menterinya, Presiden SBY juga telah melakukan konsultasi dengan pimpinan partai dimana Fadel bernaung yakni Partai Golkar. Selain itu, ada alasan lain yang menjadi pertimbangan penting bagi Presiden hingga akhirnya mengganti Fadel dengan kader Golkar lainnya, yaitu Syarif Cicip Sutardjo.

"Kemudian Saudara Fadel jelas ada masalah, masalah itu real ada, data dan faktanya. Dan itu diminta diselesaikan oleh yang bersangkutan. Kemudian dalam pelaksanaannya, Presiden juga melakukan konsultasi dengan Partai Golkar sebelum mengambil keputusan," ujarnya.

Namun, Sudi enggan membeberkan masalah apa yang dimiliki mantan Gubernur Gorontalo itu. "Masalah itu real adanya dan tidak layak saya ungkapkan masalah itu, tapi real adanya. Dan sekali lagi, Presiden melakukan konsultasi dengan ketua umum partainya."

Saat ditanya apakah Fadel dicopot karena adanya masalah hukum, Sudi menjawab, "Apa itu masalah hukum atau tidak, permasalahan itu jelas ada. Saya kira mungkin biarlah proses itu berjalan. Saya tidak masuk ke wilayah itu," kata dia.

No comments:

Post a Comment