Kandungan Dikromat dari larutan yang dihasilkan ditetapkan dengan penambahan larutan Besi (II) standar berlebih, dan mentitrasi kelebihannya dengan Kalium Dikromat 0,1 N standar.
2 Cr3+ + 3 S2O82- + 7 H2O → Cr2O72- + 6 HSO4- + 8 H+
2 S2O82- + 2 H2O → O2 + 4 HSO4-
Cara Kerja :
- Timbang dengan cermat, sejumlah garam yang akan mengandung air kira-kira 0,25 gram kromium.
- Larutkan ini dalam 50 ml air suling.
- Tambahkan 20 ml larutan perak nitrat sekitar 0,1 M; diikuti dengan 50 ml suatu larutan ammonium atau kalium persulfat 10 %.
- Didihkan cairan perlahan-lahan selama 20 menit, dinginkan dan encerkan menjadi 250 ml dalam sebuah labu ukur.
- Pindahkan 50 ml larutan dengan pipet, tambahkan 50 ml Ammonium Besi (Besi (II) Sulfat) 0,1 N, 200 ml Asam Sulfat 2 N dan 0,5 ml indikator Asam N-Fenilantranilat.
- Titrasi kelebihan Garam Besi (II) dengan Kalium Dikromat 0,1 N sampai warna berubah dari hijau menjadi merah violet.
- Standarkan larutan Ammonium Besi (II) Sulfat terhadap Kalium Dikromat 0,1 N dengan menggunakan Asam N-Fenilantranilat sebagai indikator.
- Hitung volume dari larutan Besi (II) yang dioksidasi oleh Dikromat yang berasal dari Garam Kromium itu, dan dari ini, persentase Kromium dalam contoh.
No comments:
Post a Comment