Thursday, October 13, 2011

Penentuan Alumunium

Prinsip :
Alumunium bereaksi dengan pereaksi pengendap organik, yaitu 5-hydroxy-quinoline untuk membentuk kelat tak larut,
Al3+ + 3C9H6(OH)N → Al[C9H6(O-)N:] + 3 H+alumunium oxinat pada pH sekitar 4,5 – 9,5.
Pengendapan dapat terbentuk secara sempurna jika pH larutan tidak dibawah 4,5.
Satu keuntungan dari penggunaan pengendap organik adalah pada pengeringan dapat digunakan suhu rendah.
Aseton perlu ditambahkan untuk menghindari adanya coprecipitation.
Tujuan :
Untuk menentukan kadar alumunium dalam suatu sampel dengan cara mengendapkan alumunium dalam sampel dengan pereaksi
Cara Kerja :
  • Dapatkan sampel alum, AlK(SO4)2.12H2O, tetapi jangan dikeringkan. Timbang sekitar 0,3 – 0,4 gram sampel alum dalam beaker glass 250 mL.
  • Tambahkan 50 mL aquades, 60 mL aseton, 4 mL 8-hydroxyquinoline 5% dan 40 mL amonium asetat 2M
    kedalam sampel. Panaskan/uapkan aseton yang ada dalam sampel diatas hotplate atau water bath pada suhu sekitar 700C selama 2-3jam. Endapan akan tampak setelah 15 menit (suhu harus dijaga tetap sekitar 700C selama pemanasan). Setelah2-3 jam larutan didinginkan (tahap ini harus dilakukan pada waktu yang sama).
Penyaringan dan Penimbangan
  • Tempat crucible (yang telah ditimbang dan dibersihkan) pada perlengkapan penghisap.
  • Tuangkan larutan dan endapan yang berbentuk kedalam crucible dan cuci beberapa kali beaker glass dengan aquades.
  • Keringkan endapan bersama crucible didalam oven selama 2,5 jam dengan suhu 1350C.
  • Dinginkan 0,5 jam dan keringkan lagi 0,5 jam sampai tercapai berat konstan.
  • Hitung kadar Al dalam sampel sebagai Al atau Al2O3.
artikel 58

No comments:

Post a Comment