Thursday, October 13, 2011

Kurva Titrasi

Jika dalam menitrasi suatu asam kuat, pH dialurkan terhadap volume larutan dari basa kuat yang ditambahkan, terjadilah sebuah titik belok pada titik ekuivalen. Sama halnya, dalam titrasi EDTA, jika pM (logaritma negatif dari konsentrasi ion logam bebas : pM = -log[Mn+]) dilukiskan pada grafik terhadap volume larutan EDTA yang ditambahkan, sebuah titik belok muncul pada titik ekivalen; dalam beberapa keadaan, kenaikan mendadak ini dapat melampaui 10 satuan pM. Kurva penitaran dipengaruhi oleh pM dan komplekson lain. Penitaran ion logam berat dengan EDTA bukan  saja diperlukan pendapar tetapi juga penambahan komplekson lain yang berguna untuk menjaga agar ion logam tetap dalam larutan dan tidak mengendap sebagai hidroksida, oksida basa atau garam basa.
kompleksometri-14
Bangun umum kurva titrasi, yang diperoleh dengan menitrasi 10,0 cm3 larutan 0,01M ion logam M dengan larutan EDTA 0,01M, diperlihatkan pada kurva penitaran. Tetapan kestabilan nampak dari berbagai kompleks logam EDTA, ditunjukkan pada ujung kanan sekali dari kurva. Nampak jelas bahwa semakin besar tetapan kestabilan, semakin tajam titik akhir, asalkan pH dijaga konstan.

No comments:

Post a Comment