Thursday, October 13, 2011

Indikator

Indikator yang digunakan pada titrasi iodimetri dan iodometri adalah larutan kanji .Kanji atau pati disebut juga amilum yang terbagi menjadi dua yaitu: Amilosa (1,4) atau disebut b-Amilosa dan Amilopektin (1,4) ; (1,6) disebut a-Amilosa.
Namun untuk indicator, lebih lazim digunakan larutan kanji, karena warna biru tua kompleks pati – iod berperan sebagai uji kepekaan terhadap iod. Kepekaan itu lebih besar dalam larutan sedikit asam  daripada dalam larutan netral dan lebih besar dengan adanya ion iodida. Molekul iod diukat pada permukaan beta amilosa, suatu konstituen kanji.
Indikator kanji yang dipakai adalah amilosa, karena jika dipakai amilopektin, maka akan membentuk kompleks kemerah-merahan (violet) dengan iodium, yang sulit dihilangkan warnanya karena rangkaiannya yang panjang dan bercabang dengan Mr= 50.000 – 1.000.000.

Contoh-contoh Reaksi pada Titrasi Iodimetri

Zat-zat yang bersifat pengoksidasi dalam larutan asam akan membebaskan I2 dari KI :
2Fe3+ +  2I- →    2Fe2+ +  I2
Kemudian iod yang terbentuk dititar dengan natrium tiosulfat :
I2 + 2Na2S2O3 → 2NaI  + Na2S4O6
Zat-zat yang bersifat pereduksi langsung dititar dengan iod :
H2SO4 +  I2 + H2O    →     H2SO4
Potensial reduksi normal dari system reversible :
I2 (solid)  + 2e- →   2I-

No comments:

Post a Comment