Saturday, October 15, 2011

Diagram Latimer

Diagram Latimer adalah diagram dengan spesi kimia berbilangan oksidasi tertinggi ditempatkan di paling kiri dan serangkaian  spesi dari atom yang sama disusun ke kanan sesuai dengan penurunan bilangan oksidasi, dan potensial reduksi standar (/V) ditulis di atas garis yang menghubungkan setiap keadaan. Diagram ini adalah cara mudah untuk mendiskusikan reaksi redoks. Karena potensial reduksi akan berbeda dalam larutan asam dan basa, diperlukan diagram yang berbeda bergantung pada pH larutan. Dengan mengambil contoh deretan oksida dan hidrida nitrogen dalam larutan asam sebagai contoh
deretan oksida
yang dalam basa diagramnya menjadi:
basa diagram
Sifat aditif fungsi keadaan ∆G0 dapat digunakan untuk menghitung potensial reduksi standar antar bilangan oksidasi yang berjauhan.
antar bilangan oksida
Perubahan energi bebas dan potensial reduksi keadaan yang terdekat adalah ∆G01, E01, ∆G02, E02 dan jumlah elektron yang diserahterimakan adalah n1 dan n2. Sehingga
jumlah elektron
Misalnya untuk reduksi NO3- menjadi HNO2 dua elektron diserahterimakan untuk membentuk HNO2 melalui N2O4 dan potensialnya  menjadi:
dua elektron potensial
Akhir-akhir ini, bila senyawa anorganik baru disintesis, sifat redoksnya dipelajari, biasanya dengan pengukuran elektrokimia. Voltametri siklis adalah teknik yang dipilih karena kesederhanaannya. Teknik ini meliputi pengukuran potensial, jumlah elektron yang ditransfer, kereversibelannya, dsb.
Biasanya cukup baik untuk mengganggap potensial oksidasi berkaitan dengan tingkat energi HOMO, sebab oksidasi biasanya mengambil  elektron dari HOMO dan potensial reduksi berkaitan dengan tingkat LUMO sebab reduksi menambahkan elektron ke LUMO.  Namun, berbagai faktor, seperti pengaruh pelarut, harus diperhatikan  dalam diskusi kuantitatif proses redoks.

No comments:

Post a Comment